"makan malam spesial" kata ayah,
"ada acara apa ini?" tanya nya lagi.
si Bunda cuma senyam-senyum. memandang sayang pada wajah laki-laki lusuh yang matanya sudah menghitam layaknya boneka panda. jam dinding ruang keluarga sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Ayah baru saja pulang dari lembur yang melelahkan.
"ngga ada acara apa-apa kok" kata bunda,
"sebenarnya sih berharap, kalau saja malam ini bunda juga bisa bilang 'ayah, bunda hamil'" lanjutnya, sementara si Ayah matanya melotot dan senyumnya melebar "iya??? bunda hamil??" tanyanya antusias.
bunda ketawa,
"i wish honey..i wish"
----
tadinya Bunda berharap kejutannya bakal jadi kejutan beneran. aslinya sih, lagi males ke pasar kemarin. tapi kok ya kasihan juga si Ayah, kalau di rumah ngga ada makanan apa-apa.
pagi kemarin sih, si Ayah sudah laporan : bakal lembur malam nya. tapi saya ngga nyangka kalau maksudnya lembur, beneran lembur. biasanya kalau bilang lembur, jam 10/11 malam sudah kembali. tapi ini sampai tengah malam baru muncul.
waktu Ayah pulang, saya gelagapan, belum selesai masak, belum dandan (niatnya sih mau dandan... ^^). masih pakai baju kerja (a.k.a ghamis rumahan---setengah daster). tiba-tiba si Ayah udah muncul di depan pager sambil senyum kecapean.
gagal sudah batin saya. :D
niatnya sih, kaya yg di-film-film itu lho. lampu dimatikan, lilin dinyalakan, minuman dituang, lagu romantis dipasang dan wanita cantik bergaun merah dengan wangi yang menggoda (kebanyakan suntikan film drama.. -_-').
tapi jadinya berantakan.
untung si Ayah orang yang sangat pengertian. sambil ketawa, dia bilang akan menunggu sampai semua siap. dan 'menunggu' artinya benar-benar menunggu, padahal bunda cuma perlu 15 menit untuk menyelesaikan semua menunya. si Ayah sampai ketiduran di sofa dengan kaki menggantung sangking lelahnya. tidak sempat membuka jaket, bahkan meletakkan kunci motor.
saya selesaikan secepat mungkin semua proses, dengan melewati chek list dandan dan musik romantis. saya hanya sempat menata makanan, menyalakan lilin, mengganti pakaian dan mencuci muka, serta berwewangian. mematikan lampu...dan membangunkan si Ayah ketika semua sudah siap.
inilah, salah satu malam paling romantis menurut saya.
kami belum punya meja makan, jadi meja berlace itu adalah meja kerja bunda kalau bunda sedang menjahit mainan liliputnya, yang lebarnya hanya cukup buat pantat si piring :D
tidak ada apa-apa, tapi caranya menikmati makan malam itu dengan mata setengah terkantuk, membayar semuanya..dan sendawanya di akhir acara, adalah penutup paling manis yang bisa saya harapkan.
kata Ayah,
"Ayah pikir tadi ada dua kemungkinan : 'ini ulang tahun perkawinanku', tapi setelah dipikir-pikir, belum apa-apa kok udah ulang tahun aja. berikutnya, 'bunda hamil'. tapi apapun Bunda, ini adalah makan malam paling spesial"--sambil menatap jam dinding, menyentuh tangan saya--"terimakasih bunda, karena mau bersusah payah menyiapkan makan ayah, tengah malam begini dan tidak membiarkan ayah tidur dengan perut kelaparan"
:)
----
siang sebelum acara makan malam ini, saya kebingungan, mau menyiapkan makan apa kalau ayah pulang nanti. kalau ke pasar sekarang, juga percuma--batin saya--karena pasti sudah ngga kebagian apa-apa. saya buka lemari pendingin, hanya ada daging ikan gindara di freezer dan kentang goreng. dari sinilah, saya berpikir seluruh konsep ini. dan semuanya mengalir begitu saja. saya tidak pernah memasak steak sebelumnya. ini yang pertama buat saya. biasanya hanya panggang jadi (beli daging steak yang sudah dimarinade) atau makan jadi.. ^^v
untuk anda, inilah resep steak gindara ala si Bunda :
- ikan gindara fillet (bisa juga kakap/daging steak/ayam fillet) bersihkan.
- bahan marinade (rendaman) : kalau biasanya, kita rendam steak dalam bumbu khusus steak yang biasanya mahal di pasaran dan belum tentu terpakai terus, tadi malam saya hanya membumbui gindara dengan kecap inggris + lada + garam + cabai bubuk. rendam kurang lebih 15-20 menit.
- panaskan margarin di wajan anti lengket, masukkan gindara utuh. pada tahap pertama ini, ikan akan megeluarkan air yang cukup banyak. tidak apa. cukup tutup wajan dan masak dengan api kecil selama kurang lebih 10-15 menit. proses ini akan mematangkan ikan dari dalam.
- setelah cukup matang, angkat wajan, ganti dengan pan dadar (tidak perlu diberi margarine/minyak), dan panggang ikan di atas pan sampai terlihat kecokelatan dan kering.
- sajikan dengan : kentang goreng/mashed potatoes, salad sayur. untuk Bunda, dilengkapi dengan kappa/onigiri karena biasanya Ayah belum merasa 'makan' kalau belum ada nasi-nya. goreng roti tortila sebagai snack.
selamat mencoba.. ^^v
No comments:
Post a Comment