Thursday, December 9, 2010

Bagaimana Bento si Ayah tiba-tiba muncul?? inilah bento pertama ayah !

 incase ada yg bertanya-tanya, apa sih bento itu..ini saya copas kan definisi bento dari wikipedia yg saya rasa paling pas pengertiannya :


Bentō (弁当 atau べんとう?) atau o-bentō adalah istilah bahasa Jepang untuk makanan bekal berupa nasi berikut lauk-pauk dalam kemasan praktis yang bisa dibawa-bawa dan dimakan di tempat lain. Seperti halnya nasi bungkus, bentō bisa dimakan sebagai makan siang, makan malam, atau bekal piknik.
Bentō biasanya dikemas untuk porsi satu orang, walaupun dalam arti luas bisa berarti makanan bekal untuk kelompok atau keluarga. Bento dibeli atau disiapkan sendiri di rumah. Ketika dibeli, bentō sudah dilengkapi dengan sumpit sekali pakai, berikut penyedap rasa yang disesuaikan dengan lauk, seperti kecap asin atau saus uster dalam kemasan mini.
Ciri khas bentō adalah pengaturan jenis lauk dan warna agar sedap dipandang serta mengundang selera. Kemasan bento selalu memiliki tutup, dan wadah bentō bisa berupa kotak atau nampan segi empat dari plastik, kotak roti, atau kotak kayu kerajinan tangan yang dipernis. Ibu rumah tangga di Jepang dianggap perlu terampil menyiapkan bentō, walaupun bentō bisa dibeli di mana-mana. Di Indonesia, hidangan ala bento mulai dipopulerkan jaringan restoran siap saji Hoka-Hoka Bento sejak tahun 1985.[1]


awalnya sebenarnya iseng-iseng berhadiah. sebelum menikah, suami memang sudah anggarkan dana untuk beli seperangkat kotak makan. inginnya membawa menu harian (bontot/bekal) sendiri dari rumah, dimasakkin sama istri..seperti teman-teman kantornya yg lain. waktu itu kami sama sekali tidak kepikiran bahwa membawa bento bisa lebih menghemat anggaran. yang suami saya pikirkan, cuma kepingin bawa masakan istrinya, dan yang saya pikirkan cuma 'dia harus makan makanan sehat'.
sesudah menikah, saya senang sekali membawakan bekal untuk suami ke kantor, tapi tidak rutin. dan tampilannya masih seadanya. juga karena masih banyak sekali hal yg harus saya benahi di rumah, jadi untuk buatkan dia macam-macam, saya belum punya cukup waktu.

suatu hari, saya jalan-jalan ke sebuah toserba di bandung. dan setiap saya jalan ke sana untuk belanja mingguan/bulanan, saya pasti tertarik dengan cetakan nasi kepal di isle (baca: aile. arti: lorong, gang) pernak pernik. cetakan nasi kepal ini diimpor dari jepang. waktu itu saya urung beli terus, karena harganya buat saya yg masih di awal-awal berumah tangga, masih termasuk 'yg harus diperhitungkan'.
jadi walhasil, si cetakan cuma mampir selewatan di pikiran saya.
tapi beberapa kali saya kesana, berkali itu juga pikiran yg sama singgah. jadi saya sisihkan sebagian budget belanja, dan horray...cetakan itu terbeli!!

inilah cetakan kappa itu

dasarnya saya orang yg senang sekali ngulik-ngulik barang baru atau bikin sesuatu, besoknya langsung saya praktekkan.
BENTO PERTAMA SAYA untuk suami :

bento pertama ayah. yg bener-bener mendekati kategori bento.


haha, masih sederhana sekali, dan asal ada bahan aja.
cetakan si kappa (nasi kepal) yg saya bilang tadi, bikin nasinya jadi kelihatan bersih dan menarik. selain itu jadi hemat tempat, karena yg dikepal muatannya lebih banyak. biasanya ditengahnya suka saya tambahi timun jepang atau sosis.
yg item item itu, namanya nori. kalau yg bagusan, di Bandung sini, saya ketemu yg besar harganya 90rb-ratusan ribu. yg satuan pun harganya segitu, tapi cepat sekali habis. hanya saja, memang kualitasnya bagus.

nori murah

muter-muter, akhirnya saya nemu ini. onigiri ini memang secara kualitas termasuk onigiri basah (gampang sekali lekat, lengket, rapuh). tapi lebih murah. kalau hanya untuk hiasan pelengkap kappa saja sih, saya sarankan pakai yg ini. 1 bungkusnya (yg biru, contoh) terdiri dari 4 lembar, per lembar ukurannya sekitar 8-10cm panjang (10x10), dan satu paknya (yg merah, contoh) terdiri dari 8 bungkus. jadi ada 32 lembar. 1 lembarnya sendiri saya gunting jadi 3 bagian, karena biasanya bekal suami jatahnya memang 3 kappa. jadi, 1 pak ini bisa untuk 32 kali bento. harganya kalau saya tidak salah ingat, 39.000 an.

sebenarnya saya sering mengupload foto-foto bento si ayah setiap harinya lewat situs jejaring facebook. sampai hari ini, yg saya sempat foto dan unggah ada 11 foto (tidak dihitung giliran kamera habis batere, internet down, dan si bunda males masak :D). mulanya, ada beberapa kawan yg mengomentari sinis, sekalipun banyak yg justru mendukung. ada yg komentar saya narsis lah, atau koki beneran aja ngga gini-gini amat. tapi saya berpegang pada mereka yg mendukung saya dan selalu memberi komentar positif di setiap foto bento si ayah.
di blog ini, untuk menegaskannya kembali..: tidak, saya memasang foto-foto itu BUKAN untuk pamer-pameran, tapi karena saya senang sekali membuat sesuatu dan saya ingin MEMBAGInya dengan ibu-ibu dan rekan putri lainnya. saya masih amatir, dan tidak bisa dibandingkan dengan mereka yg masakannya udah yahud..tapi paling tidak, untuknya, untuk ayah, ini sudah sangat luar biasa. dan apalagi yg kita harapkan girls, selain orang yg kita sayangi bilang : EXCELENTE, MAGNIFICO, MAMAMIA buat masakan kita..
rekan saya menyarankan agar saya membukukannya. waduh, saya masih belum berani. ini bukan masakan sekelas chef.. :). berikutnya salah seorang sahabat FB menyarankan agar saya membuat blog yg isinya bento si ayah dan menuliskan resepnya disana. saya pikir-pikir, iya juga, jadi saya bisa lebih leluasa berbagi dan tidak perlu meng-inbox satu-satu rekan yg ingin tau soal resep menu bento. saya berharap dengan adanya blog ini, bukan hanya saya yg berbagi, saya pun bisa memperoleh banyak informasi dari yg melihat dan kita bisa tukar-tukaran resep.

untuk menu bento, saya tidak pernah punya patokan khusus. kalau dari gambar bento asli jepang sono..yg saya tangkep, menu haruslah lengkap. paling tidak, ada nasi, ada lauk dan ada sayuran. lengkap dengan minumannya. jadi, saya terkadang membuat menu dengan bahan makanan seadanya yg ada di lemari pendingin, atau memang sengaja belanja ke pasar tradisional.
resepnya pun, tidak bisa saya bilang orisinil saya. sewajarnya, resep apapun menjadi khasanah umum, orang banyak, karena menu baru selalu tercipta dari adaptasi menu-menu lama. yg membuatnya berbeda, hanyalah inovasi apa yg telah dicampurkan ke dalamnya sehingga membuatnya lebih baik dari yg sudah ada. punya saya, ini resep yg sebenarnya anda sudah ketahui dari ibu-ibu anda. tapi ada beberapa yg saya modifikasi agar lebih mudah dibuatnya. enjoy it!

oya, di sini saya tidak akan memberi resep dengan takaran bumbu yg presisi, karena selama saya memasak pun saya tidak pernah presisi dan menakar-nakar. tapi saya akan usahakan kalau ada yg bertanya, bisa saya jawab.


kembali ke bento si ayah,
nah, bento pertama ayah ini, dibuatnya beberapa hari setelah idul adha 1431 H kemaren. rumah kebagian rejeki 2 bungkus daging kambing.
bingung mau diapain jadi saya buatkan beef teriyaki saja.
ini resepnya :

  • daging sapi/kambing. sebaiknya kalau sapi yg lemusir, ini daging yg lumayan empuk. di pasar se ons nya sekitar 6000 rupiah.
  • kalaupun tidak ada, daging bagian apapun jadi. untuk melunakkan, bersihkan daging dan beri baking powder secukupnya. biarkan selama kurang lebih 15 menit. masukkan di lemari es.
  • bawang merah iris+bawang putih iris+bawang bombai, tumis semua hingga harum. dalam minyak gorengnya, tambahkan sedikit minyak wijen agar harum. tambahkan cabai hijau/merah gemuk, iris. tumis hingga layu.
  • masukkan daging dan masak hingga berubah warna. tambahkan sekitar 200ml air, masak hingga daging empuk. tambahkan garam, gula, lada halus, sedikit kecap manis dan saus teriyaki jadi.
  • terakhir, beri daun bawang. masak sebentar. angkat.
  • ketika disajikan, taburi dengan biji wijen.

untuk sayurannya, normalnya dibuat seperti kimchi.
Kimchi adalah makanan tradisional Korea, salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah.
Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Di zaman dulu, kimchi diucapkan sebagai chim-chae (Hangul: 침채; Hanja: 沈菜) yang berarti "sayuran yang direndam."

bumbu kimchi di setiap negara berbeda-beda. rekan saya ada yg membuatnya bahkan dengan larutan jus apel.
untuk saya, inilah kimchi saya:

  • siangi dan bersihkan sawi putih. potong-potong. sisihkan.
  • siapkan udang rebon/ebi. kalau besar, rendam dulu, lalu gerus. kalau sudah halus, haluskan lagi. kalau punya blender/food processor bisa digunakan. kalau tidak ada, pakai cobek juga jadi.
  • di wadah, campurkan kecap asin, kecap ikan, bawang putih halus, jahe halus, dan si udang. tambahkan juga bubuk cabai.  garam, gula
  • masukkan sayuran, rendam dalam larutan. biarkan semalam, masukkan lemari pendingin. sampai meresap
  • besoknya, kimchi sudah bisa dinikmati. namanya jg asinan, makin lama makin meresap.
  • bikin secukupnya saja ya..besok-besok buat lagi.. ^^

begitulah bento si ayah yg pertama !! sisanya adalah telur dadar biasa saja..
bon apetite ayah !!




2 comments:

Je eF said...

....mulanya, ada beberapa kawan yg mengomentari sinis.... <--- rasa nya aku tau orang nya
hihihii

thanks buat resepnya, ntar mau tunjukin nyonya ah....sapa tau berminat untuk mencoba :D

Bunda zahraa said...

monggo dicobaaa.. :D
ah siapa emangnya yang sinis... ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...