Bunda's daily kitchen's-diary

5 Januari 2011,

hai girls ^^
hari ini bunda mau cerita soal si Ayah yang hebat. kenapa bunda bilang Ayah hebat, karena selain bekerja di luaran, Ayah bukan tipe pria yang tidak mau tau dan tidak mau turun tangan membantu urusan rumah.
beberapa hari ini jari-jari bunda luka semua. mungkin iritasi sabun cuci atau yang lainnya. yang jelas, lantaran ini Ayah melarang bunda untuk mencuci dan membuat bento dulu. sebagai gantinya, Ayah tidak segan turun tangan ikut mencucikan perangkat makan dan masak yang terpakai hari ini.
Luar biasa. menurut bunda, tipe pria seperti ini sudah sangat jarang di jaman modern seperti ini.
tapi untuk bento, emmm ^^ sepertinya ini sudah rutinitas yang menggila menjadi obsesi yang mendekati kanker. kalau tidak buat bento seharii saja, rasanya ada yang kurang. bento membuat hidup bunda lebih berwarna.

eniweii,

akhir tahun 2010 lalu, buat ayah dan bunda, sebenarnya tidak punya arti khusus--karena dalam pengertian kami--setiap hari di setiap tahun adalah hari-hari yang sama: sama-sama akan datang, sama-sama akan dijalani dan sama-sama akan dilewati.
tapi hari itu bunda (seperti biasa) malas ke pasar untuk masak. malamnya, hanya makanan ini yang akhirnya kami nikmati. tapi rasanya jauuuuh lebih nikmat karena dibuat berdua.

apa yang kami makan waktu itu hanya mi instant dengan jagung dan polong, tumis jamur paprika ini dan gorengan.

sedangkan ini--inilah karya Ayah : Ayah menggoreng nugget ikan dan tempenya sendiri dengan senang hati, sekalipun masih sesekali waktu menghilang ke ruang keluarga karena tertarik dengan film akhir tahun yang biasanya box office itu.

apapun Ayah, rasanya tetap enak ! you're the best.





7 Januari 2011
ketemu bunda lagi girls.. ^^v
kemarin bunda ngga ngebento karena si Ayah cuma kepengen dibawain roti bakar.

#1 meskipun menu bento si ayah kelihatannhya aneh-aneh, tapi makan sehari-hari bunda dan ayah biasa aja kok. tadi malam bunda hanya buatkan ayah sayur bening dengan lele goreng lengkap dengan sambal terasi pesanan ayah.

bunda yakin, girls pasti jago bikin sambal terasi di rumah masing-masing, tapi inilah sambal terasi versi rumah bunda dan ayah.. :)
mula-mula, bunda buang biji tengah cabai merah dan hijau besar sebelum kemudian dipotong-potong kasar. kalau ingin pedas, tambahkan beberapa cabai merah keriting yang langsung dipotong-potong tanpa membuang bijinya atau bahkan cabai rawit. karena ayah ngga boleh makan sambal yang terlalu pedas, bunda hanya menggunakan sedikit sekali cabai keriting. potong-potong juga bawang merah, bawang putih, tomat--dan ini dia kuncinya : namanya sambal terasi, ya pasti ngga akan lengkap tanpa kehadiran si terasi sendiri. jangan ragu untuk menentukan takaran terasi yang ingin kamu masukkan ke dalam sambal.

tumis semua bahan sampai layu.

setelah itu, ulek/blender kasar semua bahan, dan tumis kembali. proses tumis yang berkali-kali ini akan membuat sambal yang seharusnya hanya tahan semalam, bisa tahan sampai dua-tiga malam (apalagi kalau dibuat untuk bumbu masakan lain, dan dimasukkan ke dalam lemari pendingin).
pada saat ditumis, tambahkan garam dan gula.

inilah dia sambal terasi rumah bunda dan ayah.

incase girls belum tahu, pada saat merebus bumbu untuk sayur bening, selain hanya menggunakan bawang merah--tambahkan juga 'kunci', sejenis bumbu akar-akaran yang teksturnya lebih lunak seperti kencur namun warna dagingnya kuning. jadi ingat bertahun-tahun lalu, yang mengajari bunda menambahkan bumbu ini adalah bapak bunda. :) sekarang, untuk girls yang belum tahu sama sekali membuat sayur bening, resep dari ibu-ibu kita dahulu, tambahkan juga 'kunci' dalam kuahnya.. ^^

oh well, inilah makan malam ayah dan bunda..^^v













#2 lanjut ya girls, beberapa hari yang lalu waktu bunda sedang berkreasi dengan kulit apel, ayah ikutan nimbrung di dapur. Ayah bilang, sepertinya apa yang bunda sedang lakukan terlihat sangat mudah dan menyenangkan. jadi ayah pinjam pisau dapur bunda, dan mulai berkreasi sendiri dengan potongan apelnya :

lucu ya..maksud hati sih ingin membuat motif daun pada kulit si apel.

dan ayah ingin memberi sentuhan akhir tiga dimensi dengan cara membuang sedikit daging apelnya. karena terlalu dalam, jadinya begini.. :D

oh well, Ayah, ternyata ngga semudah itu ya... :) love your effort honey..

















Feb-7th, 2011
I never wrote any articles again for the kitchen's-diary, these weeks. If i saw the latest date before today, it's even a month! I'm so sorry.. :D
Well,  i don't have any special things to share lately. But let me share our meals for few days ago.
At the first, i was confused: what will i make--i keep saying to my-self--because i have nothing in my refrigerator. Then, with the help of my hubby, we finally found shrimps and squids! Hurray!
  

 

I made shrimp in green condiment, because my hubby asked me before that day, whether i can make him Padangnese green condiment (West Sumatranese traditional condiment) one day? I said, i'll try. 
So I pounded some green-chili, with red onion and sauteed them with much oil and gave some shrimps as  the flavor. He loved it! :D 

While, i made curry from the squids. It's easy to make, if you have curry instant-seasonings , then use it. But if you don't, like me, you can pounded some red onions-garlic, hazelnuts, and ginger. Sauteed all the spices, add some coconut-milk, lemongrass, galangal and bay leaves, then cook the squid utill the seasonings seep, and the gravy thickens. Oh, almost forgot, i also add chopped carrots and chayotes (chayote is a fruit-veggie like pumpkin, but smaller, and green).